“ditepian kota itu (p)enak”

14 March 2015

Embung Batara Sriten di Puncak Tertinggi Wonosari

Wonosari Gunungkidul, begitu banyak potensi alam yang sedang dikembangkan di Kabupaten ini. Semacam list tempat obyek yang lengkap untuk disodorkan ketika ada yang bertanya apa saja yang ada di Kabupaten ini. Bagaimana tidak, obyek wisata yang ditawarkan dari air sampai pemadangan pegunungan semua telah tersedia.
Embung Batara Sriten di Perbukitan Tertinggi Wonosari
Untuk pemerataan daerah obyek wisata, kini telah dibangun Embung Batara Sriten yang berada di bagian Kabupaten Wonosari sebelah utara yang berbatasan dengan Kota Klaten yaitu Puncak Magir. Embung yang juga nantinya diharapkan sebagai tempat agro wisata ini berada kira-kira di ketinggian 880 Mdpl. Embung Sriten ini berada di Desa Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. 
Akses rute untuk sampai ketempat ini melewati Jalan Wonosari, sampai pada Pertigaan Sambi 7 masuk ke arah Nglipar. Nanti akan menemui pertigaan yang ada tugu di tengah-tengah jalan. Di pertigaan tersebut ambil kiri/arah ngawen (kalau lurus arah wonosari kota). Setelah itu Pertigaan Ngrempak ambil kiri arah Desa Pilangrejo, sampai di balai Desa Pilangrejo masuk arah Embung Sriten. Secara koordinat embung Batara Sriten ini berada pada 7°49'55.8"S 110°38'00.5"E .
Tanggal 19 Februari 2015, bertepatan dengan hari libur nasional, kami menjajal seberapa tinggi embung yang baru dalam proses pembangunan ini. Bersama singgih, wawan dan Asep yang mau menyanggupi dolan kali ini, paguyuban dolan semakin lama minim peminatnya hehe. Masih terlihat beberapa pekerja sibuk berbenah untuk segera merampungkan proses pembangunan embung yang konon katanya tertinggi, karena memang letaknya di dataran tertinggi di Gunungkidul.
Akses jalan menuju lokasi  yang masih terjal, jalanan masih jauh dari kata nyaman di pantat, bagaimana tidak setelah dari pertigaan Ngrempak jalan raya tadi praktis jalanan berubah menjadi jalanan aspal rusak dan berganti jalanan batu yang belum dicor atau diaspal. Ditambah jalanan yang berupa tanjakan yang berliku curam. Persiapkan kendaraan anda, periksa rem dan kondisi tekanan ban.
Jalanan masih berupa batuan, karena merupakan jalur pembukaan jalan baru
Kurang lebih 5 KM akan disuguhi jalanan dengan tumpukan batu seperti ini
Setelah menyusuri jalanan tersebut, keindahan embung akan terlihat perlahan. Embung dibawah bukit Magir yang merupakan embung tertinggi di wonosari. Dari puncak Magir kita dapat melihat Rowo Jombor yang berada di Klaten, jikalau cuaca memungkinkan dengan jarak pandang yang tidak terbatas.
Embung sriten dengan citarasa khas joglo jogja
Beberapa sisi masih sibuk dalam penyelesaian pengerjaan
Meskipun belum selesai, namun pendatang "nyolong start" datang
Masih ada beberapa gazebo kecil yang mempercantik suasana embung di Batara Sriten
Puncak Magir, melihat embung dari bukit sebelah
Ada petilasan makam di puncak Magir
Sewaktu mengunjungi ke tempat ini, berbarengan dengan kejadian kecelakaan tunggal, ada seorang warga Gunungkidul yang meninggal karena "bablas" di tikungan tajam yang jalan belum ada pagar pembatas. Menurut info yang saya dengar, motor yang dikendarai orang tersebut adalah motor matic, dan penyebab kecelakaan adalah rem blong. Sebenernya tidak perlu risau dengan motor matic yang akan digunakan, asal bisa melihat kondisi performa motor yang akan kita gunakan, sewaktu pulang/turun dari embung, motor kami (motor singgih) pun juga mengalami hal yang seperti itu, karena Over Heating pada Disc brake depan. Pada awalnya handle rem masih tersasa mencengkram, tapi karena terlalu lama dan panas, handle rem lama-lama menjadi dalam (tidak mencengkram sama sekali). Nah disaat itu singgih sadar posisi rem blong, akhirnya kami rehat sebentar, sembari menunggu dingin oli pada rem tersebut, sesekali dengan menyirami disc brake dengan air. hehe
Remnya haus, butuh minum hehe
Pada intinya mau pakai motor apa, tetep yang paling penting adalah kita harus bisa membaca kondisi kendaraaan yang kita bawa. Tetap jaga keselamatan, piknik itu tidak asik, piknik itu membuat tambah pikiran :D

12 comments:

  1. makin banyak ya embung di sekitaran Jogjaa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, gunungkidul dan kulonprogo yang notabene daerah perbukitan ada beberapa embung yang dibuat dengan tujuan agrowisata maupun hanya untuk menyuguhkan wisatanya saja. Selain tempatnya yang prospek dijadikan wisata, embung sriten ini kabarnya juga sebagai pemerataan obyek wisata di gunungkidul.

      Delete
  2. Kira kira dr solo brp kilometer?
    Terimakasih 😊


    yoferli2.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. diatas sudah tak beri koordinat, koordintnya di 7°49'55.8"S 110°38'00.5"E coba di tag posisinya dari lokasi anda ke embung tersebut di gmaps untuk lebih jelasnya.

      Delete
  3. berarti kalo lewat klaten ke embung batara bisa dong kak? sampe bisa liat rowo jombor....

    ReplyDelete
    Replies
    1. kemungkinan bisa kak, karena jalan ini jalur perbatasan ke klaten juga, tapi ndak tau lewat daerah mana. Kemungkinan lewat daerah bayat, gedangsari klaten.

      Delete
  4. jalur e agak horor..
    kapok sihh..nunggu jalannya diperbaiki dulu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah sekarang juga belum selesai diperbaiki setelah wisata tersebut telah diresmikan?masalahnya kemaren saya ke situ waktu sebelum diresmikan.

      Delete
  5. Wah asik.. Atur jadwal buat ke embung ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. silahkan..semoga menjadi perjalanan yang menyenangkan

      Delete
  6. Semoga pas aku kesana jalannya sudah selesai diperbaiki

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga akses jalan sudah nyaman untuk dilewati hehe

      Delete

Copyright © #ndesolicious | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com