Nuntun sepeda?kedengarannya lucu,
sepeda itu untuk dinaiki bukan untuk dituntun, tapi ya seperti itulah
kenyataannya. Sabtu, 8 November 2014 kekonyolan nuntun sepeda itu terjadi,
dilihat banyak orang bersepeda motor yang melancang sambil melirik dengan senyum
seolah menertawakan. Kalau mereka ngomong, pasti bakalan ngomong “.. kurang
gawean koe mas, nuntun pit lewat cino mati, hehe “
Ya..cino mati, tanjakan curam di
rute wonolelo-dlingo. Cino mati adalah sebutan jalur alternative pleret-dlingo
yang membelah pegunungan. Bagi sebagian orang yang berdomisili di dlingo, rute
ini dianggap lebih menghemat waktu tempuh daripada lewat imogiri ataupun lewat
jalan wonosari. Lantas kemana tujuannya kok pake nuntun sepeda melewati cino
mati segala?emm…ke hutan pinus, mencari dinosaurus hehe.
|
Nah tujuannya adalah hutan pinus ini hehe |
Hanya berdua, layaknya koyo wong
pacaran, eh tapi nggak nding, hehe bersama
bestson kami menyusuri jalur
wonolelo sampai ke dlingo. Cukup dadakan persiapan ini, jumat siang baru
merencanakan gowes mancal, malamnya pun baru fik ke hutan pinus, dan sabtu jam
6 rencana ketemuan di selatan terminal giwangan. Karena dadakan, checking
sepeda luput dari pemeriksaan dan ban sepeda bestson pun gembos dan harus
nunggu bengkel sepeda buka di pagi harinya untuk mengisi angin. Rencana ngumpul
jam 6 pun molor. Tempat pun juga ikut berubah, awalnya di selatan terminal,
tapi karena terlalu semangatnya atau apa, bestson malah sampai ke perempatan
jejeran (perempatan bangjo selatan ringroad jalan imogiri timur), lebih
tepatnya ketemuan akhirnya didepan kantor pos kecamatan pleret (perempatan tadi
ke timur). Awalnya saya ngetem di sekitar terminal giwangan tapi berhubung
situasi berubah, akhirnya saya nyusul bestson ke kantor pos kecamatan pleret.
Berawal dari kantor pos ini, perjalanan diarahkan ke selatan, menyusuri desa
wonokromo, bawuran dan ke wonolelo.
|
tanjakan pertama, pakae motor pun harus digas pol |
Awalnya tanjakan demi tanjakan, tikungan
bisa terlewati, tapi sampai ditanjakan ini, duh duh..rasane kemepyar, nuntun
pun tak terhindarkan lagi. Saat instirahat di tanjakan ini pun melihat lalu lalang
motor yang naik, terdengar suara aungan mesin motor yang berusaha melewati
tanjakan ini. Bisa dibayangkan, tanjakannya?hehe..
|
nah dititik istirahat ditemui botol seperti ini, bisa di simpulkan?hehe |
Tanjakan demi tanjakan terlewati,
kadang nuntun kadang juga dikayuh, nuntun itu manusiawi kok, hehe… Sampai pada
tanjakan terakhir, rehat sebentar sembari meluruskan urat syarat kempol yang
sedikit terasa “makjegagik” hehe. Kalau diturut rute ini, nanti akan sampai
didaerah dlingo, tepatnya di perempatan ringin besar, kalau ke kanan kearah
imogiri/pinus, kalau lurus ke arah dlingo dan kalau ke kiri kearah pathuk. Kami
arahkan belok kanan, karena tujuan kami adalah ke hutan pinus.
|
tanjakan terakhir, leren sik, ngluruske kempol hehe |
Di tengah
perjalanan, tepatnya di pertigaan kami mampir ke warung, beli penganjal perut
terlebih dahulu, belum sarapan hehe.. Ada yang istimewa di warung ini, es dawet
yang dijajakan seharga 500 rupiah ini rasanya maknyust, gula jawa dengan
sedikit rasa kopi, hehe..
|
es dawet rasa GoodDa* katanya bestson |
Dari pertigaan tadi kami
mengambil arah kanan, kurang lebih 200 meter dari warung tadi hamparan hutan
pinus pun telah tertata rapi. Yeeah akhirnya sampai juga..
|
eksis sik, dengan seadanya |
|
kata dia, seolah olah foto dieropa.,,wusss |
Hampir satu jam kami berpose dan memanjakan boyok untuk tiduran disini, setelah itu kami pun pulang. Rute perjalanan pulang adalah melewati pathuk, jalan wonosari. Ada hal yang seolah membuat kami bernoslagia ke masa kecil dulu, yaitu menemui jajanan pasar saat kami berhenti di warung untuk membeli bekal air. Apakah naman jajanan ini?saya pun lupa :D
|
nah ini jajanan sewaktu kecil dulu, lupa namanya apa |
|
kalau dibuka bentuknya seperti ini |
Bagi saya bersepeda itu bukan keharusan ataupun keterpaksaan. Bersepeda adalah sebuah kenyamanan dimana sarana untuk menghibur diri dan berolahraga.
|
nyaman adalah apa yang kita lakukan karena diri kita, bukan karena ikut-ikutan :D |
Kita mempunyai cara sendiri-sendiri untuk menghibur diri kita masing masing, yang lagi suka naik gunung juga banyak, tapi saya nyaman dengan hal yang seperti ini.
EDIYAN! Nanjak (eh nuntun dink) Cinomati sambil nge-bir dan nge-vodka emang jos markotop! XD
ReplyDeleteItu kue hunkwe bukan sih?
ngebir ben ra mabuk gara gara nanjak :v
Deletekui mbuh kue opo mas, lali jenenge, sing jelas kui ki koyo agar-ager atau jely ngono, neng yo udu jely po ager ager, nah we pie kui haha
wah iri mas aku, jaman semono le tkan pinus lewat cino mati, aku liwat cino mati y gara2 kesasar hahaha, tkan pinus wis dadi macem2 pinuse, ra koyo mbiyen hmmmm
ReplyDeletepositip e akeh pilihan spot jika nyepeda ke pinus mas, tapi efek e kita nggak bisa leluasa mlebu pake sepeda hehe
Delete