Selasa, 14 januari 2014 bertepatan
dengan liburan maulid nabi dan tanggal merah rencana berpetualang ke air terjun
lepo akhirnya bakal kesampaian juga meen. Bermula dari kesuksesan blusukan ke
air terjun pulosari, ritual blusukan ini akhirnya berlanjut ke air terjun lepo
yang berlokasi di dusun pokoh, dlingo.
Seperti yang sudah sudah,
rombongan pemberangkatan ini dibagi menjadi 2 titik, titik pertemuan pertama di
sgm dan yang kedua ada di prapatan jejeran. Setelah konfirmasi sebelumnya
ternyata yang siap mancal imas, nafis, beston, apri dan pemain debutan si
hendri. Sekitar pukul 7:30 saya mulai mancal ke arah selatan, maklum rumah saya
bantul agak wetan. Selisih 5 menitan saya sampai di lokasi akhirnya mereka
sampai juga. Pemain yang kemaren naik sepeda sekarang berganti naik motor,
yaitu hendi, karena membawa pacarnya, idep idep pacaran po yoo haha..
|
Perempatan jejeran, titik lokasi ketemuan, koyo wong yang-yangan hehe |
|
Menuju ke arah makam imogiri, pertigaan ambil kiri (wanita jilbab coklat bukan rombongan kami haha) |
Lanjut perjalanan, sepeda kami
arahkan ke selatan, pokoknya tujuan kami adalah kecamatan dlingo, dan kecamatan
tersebut ternyata terletak agak jauh dari kawasan mangunan. Oh meen..berapa kilo
sampai di lokasi air terjun tersebut. Setelah sampai di pertigaan makam
imogiri, arah kan sepeda naik tanjakan, dan rupanya berbekal ilmu
gearing di
pulosari, sekarang mereka ahli oper
gear. Puncaknya kempol mereka tak kuat
ketika menanjak di tanjakan yang bekas galian. Dititik ini juga bantuan datang (temen-temen yang pakai motor) jikalau sambat dan dengkul sudah sampai pada puncaknya, mereka adalah budi, ndaru, singgih dan pakdhe wening.
|
Ngluruske dengkul sik di bekas galian |
|
Menyempatkan pota-poto bersama rombongan |
Gear saya masih mumpuni untuk
tanjakan itu, tapi dititik sebelum ringin itu saya pasrah, duwur banget meen.
Nah sudah sampai pertigaan arah
kebun buah mangunan, pertigaan tersebut belok kanan, akhirnya.. Tapi bukan ini
yang dicari melainkan kecamatan imogiri seperti ancer blognya
mas wijna.
|
Ringin gede dimana kempol harus bertarung dengan tanjakan |
Pokomen jangan tanya warga dulu, jawaban warga itu ngeyem-yemi tur yo ngagoli, lha
pie, mesti jawabanya "mung cerak mas,tinggal belok...." setelah
mangunan tanjakan yang bakal anda temui adalah kaliurannya dlingo, tapi ini tak
parah kok,karena kalau dari arah mangunan itu berupa turunan, merdeka meen, tapi
pas balik yo jadi memolo, tanjakan yang lumayan curam tur yo dowo. Setelah tanjakan tersebut maka
akan menemui pertigaan seperti ini, karena pathokan mencari kecamatan dlingo belok kiri.
|
Di pertigaan ini ambil kiri (lurus juga bisa,nanti ketemu di lapangan) |
|
Kecamatan Dlingo, arahkan sepeda ke samping kecematan (arah SMAN Dlingo) |
Akhirnya ketemu juga kecamatan
yang dimaksud. Arahkan sepeda ke jalan samping kecamatan tersebut atau arah SMA
N Dlingo, lurus terus sampai ketemu lapangan di perempatan jalan, di perempatan tersebut ambil kiri. Setelah melewati lapangan tersebut cari kuburan disamping jembatan, kemudian belok kiri, nah
sudah masuk dusun pokoh, di perempatan kecil tersebut belok kanan, tanya warga saja
kebetulan petunjuk arah luntur kena hujan.
|
Lapangan yang dimaksud di perempatan adalah ini |
|
kuburan samping jembatan, ambil kiri manut dalan aspal wae |
|
Petunjuke ilang, belok kanan yaa... |
Masih ada jalan setapak untuk sampai di air terjun tersebut. Bagi pengguna motor sudah disiapkan parkir kok,tenang saja, tapi bagi yang bawa sepeda alangkah baiknya dibawa turun saja. setelah menapak jalanan turunan selangkah demi selangkah, dan inilah air terjun
yang dimaksud lepo, ledok pokoh....
|
Tingkat kedua air terjun pokoh |
|
Tingkat pertama air terjun lepo.. |
|
Tingkat ketiga air terjun lepo.. |
Dirasa cukup bercengkrama
dengan alam, akhirnya pulang, dengan beberapa pertimbangan memilih jalur
mangunan lagi,kata warga sih nek lewat pathuk nanti masih banyak tanjakan. Si hendri
pun mulai jenuh dengan tanjakan, dia bilang "ojo sing akeh tanjakane,
marai bete " haha.
Praktis tanjakan jahanam yang
tersisa adalah kaliurang dlingo tersebut, selain itu merdeka turunan semua. Bantuan pun tak kami sia-siakan, sepeda yang awalnya kami tumpangi,kini justru kami yang ditumpangi sepeda.
|
"beteee tanjakan" yang membuat kempol ini berdenyut kencang haha |
Wussshhhhh sampai dibawah imogiri wisan critane haha, mampir jajan di parkiran
mkam imogiri, ee yo rejeki, ternyata anake ibuke sing dodol pecel ki yo ayu,
rodo betah le maem ro nyawang :)
|
mampir jajan di komplek parkiran makam imogiri,duh mbaakk.. |
Lokasi air terjun dlingo ini terletak di dusun pokoh, desa dlingo, kecamatan dlingo. Titik koordinatnya S7°56.951’ / E1 10°28.314’. Jarak lokasi air terjun tersebut dari rumah saya sekitar 30 km dengan waktu tempuh 2 jam. untuk statistik bisa
diclick disini.
|
statistik perjalanan dari rumah samapi ke air terjun lepo |
Dan yang kami pikirkan, mas wijna
ngepit tekan kono dewe ki le sambat karo sopo yoo, opo ra iso kesel, opo ora
sambat kempole rasane pie mas,haha
Hal yang kami dapat dari penjelajahan ini adalah bahwa kami yakin dibalik pegunungan yang menjulang, pasti ada titik dimana
air itu mengalir ke bawah..
ckckck, mesakne wongtuamu nek dirimu (lan kanca2mu) manut aku ngepit tekan Ledok Pokoh kono, hahaha. Yen aq nek kesel yo leren opo yo nuntun, blas ra sambat. Sing diomongke warga nggo geguyon wae, nek diarani cerak yo mesti adoh, hehehe. Pekok...pekok... :D
ReplyDeletemesake kancaku sih sebenere, akeh do sambat, moga wae ora do jeleh nek tak jak pit-pitan hhaha, nek wong tuaku mung heran wae sedino le pit pitan po ora gempor sikile. Iyoe sok ra masuk akal, kan aku nyoba takon wong ngarit neng bekas galian kui, kecamatan dlingo mosok jarake tinggal 2 kilo, po ora marai ayem nek ngono kui?haha
DeleteHaii, salam kenal. Klo dari terminal giwangan ada amgkutan ga buat kesana? atau minimal turun dmn? atau ada ojek gitu. hehehe. Pengen bgt kesana deh. Tolong bantu ya, makasih
ReplyDeleteSalam kenal, terimakasih sudah singgah di blog saya. untuk akses ke lokasi, dari terminal giwangan bisa naik bus jurusan pasar imogiri. Kayaknya setelah dari pasar imogiri tersebut bisa menggunakan bus kecil tujuan dlingo. Masalahnya belum pernah naik bus kesana hehe. Kesana pas musim penghujan saja, biar tidak "kecelik" hehe
DeleteTerima kasih byk info nya,, brarti bisa dijangkau ya klo naik angkutan umum.. yeeayy.. Btw, kecelik itu apa ya? :D
DeleteKalau ndak salah lho mbak hehe. Kalau dari terminal giwangan ke imogiri/pasar imogiri kemungkinan ada angkatan bisnya, tapi dari pasar imogiri ke dlingo itu yang kurang tau hehe. Kecelik itu "kurang beruntung" :D
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete