Minggu 22 desember 2013 tepat
dengan suasana musim penghujan yang tidak bisa diperkirakan begitu saja
turunnya hujan kamu mempunyai hajat besar, nyari bidadari meen. Jauh jauh hari
merencanakan blusukan nyari curug pun telah terjadwal, bersama apri, hendi,
hendri, imas, pakdhe, singgih dan topik. Tujuan blusukan ini adalah ke curug
sekarlangit, yang berada di daerah grabag, magelang.
Rencana ngumpul jam 7 pun ngaret,
yo biasa, nek gak pake ngaret ki malah do gumun, aku we yo ngaret haha :D. Yang
dapet onta di tempat ngumpul pastinya mereka semua kecuali aku singgih dan
topik. Maklumlah omahku wetan dewe, dan singgih dan topik trah kulon (wates dan
sekitarnya) jadi nunggu ketemuan di daerah jembatan muntilan. Tepat jam 8.30
kami mulai menguntir gas meninggalkan kota jogja. Sampai di tempat ketemuan trah
kulon sekitar pukul 10, ternyata mereka ngapusi, gara gara kata otw yang
bisanya disalah artikan oke tunggu wae, mereka berdua masih asik dirumah, kene
wis tekan magelang padahal, woo lha nunggu 1 jam.
Berbekal dengan penasaran air
terjun yang dilegendakan sebagai cerita joko tarup kami mulai ekspedisi
blusukan. Arah rute yang kami ambil adalah tuku bensin sik di pom magelang,mbuh
daerah e ngendi haha. Kami berbekal gps maps mobile ala kadarnya dan nama
daerah dusun dalangan, desa pandeyan kecamatan ngablag, grabag magelang.
Daripada tanya air terjunnya gak pada tau mendingan tanya alamat meen, ini
sudah teruji dan terbukti :D
Dari pom tersebut (pom bar
jembatan munthilan pokoke, kiri jalan) kami arahkan motor kami menuju magelang
dan menuju arah kopeng. Sampai di pertigaan (arah kopeng) ambil kanan. Dan
ternyata si hendi dan apri kecer dari rombongan, mereka berdua malah ambil
jalan arah lurus ke kota. Singkat cerita wis ketemu wae ngono ya mereka, sui masalahe,
ngenteni 30 menitan mereka sampai di pertigaan arah kopeng. Maklum mereka ber-karisedenan
BG (Plaat motor) asal Palembang lho ndess. Dari pertigaan arah kopeng tersebut,
silahkan nurut jalan berliku liku aja sampai ke daerah pakis, emm belasan kilo
meter kalo gak salah dari pertigaan tersebut.
Pertigaan arah kopeng
Dan sampailah didaerah pakis,
rehat sholat dulu, berhubung jam juga sudah masuk waktu dhuhur, sambil ngetus
mantel, lha udane rodo awet. Berbekal instruksi bapak yang ditemui di pom
magelang tadi, “kalo sudah ketemu daerah pakis, silahkan menuju ke pasar
ngablag dulu mas, terus tanya ke darah dalangan, desa pandeyan”. Oke pak, saya
ingat pesan anda, disekitar masjid kami tanya, dan pasar ngablag yang kami cari
kurang lebih 4 km lagi. Jalan yang berliku dan licin adalah tantangan
tersendiri ketika menaiki dan menuruni setiap tikungan. Yang biasanya
nikung,pasti wis ahli, nikung pacare?yo mbuh nek kui hhaha. Akhirnya sampai
dipasar ngablag, “malu bertanya sesat dijalan” itu pathokan wong jowo meen, ojo
isin takon, wis bakale ketemu :D . Hasil yang didapat, dari pasar tersebut
sekita 500 meter akan menemui gapura selamat jalan magelang silahkan ambil
kiri, jalan gang masuk kampung. Oh meen, pemandangannya encees, seperti gambar
waktu SD dulu, kita menggambar gunung 2 dan di tengahnya ada jalannya, realita
ternyata. Karena takjubnya dengan pemandangan, terceletuk kata “jalan jalan
meen” seperti acara di sebuah tivi. Itu lho acara yang awalnya cuma di yutub
tapi terus ada stasiun tivi yang mau menyiarkannya.
Masjid didaerah Pakis
Jalannya naik-naik kepuncak gunung
Disuguhi pemandagan seperti ini dikanan dan kiri jalan
Pemandangan yang begitu indah dan
perkebunan kobis menghiasi di kanan kiri jalan, para petani sedang memanen
kobis dan ada sebagian yang menaikkan ke truk. Tak terasa sampai pada
pertigaan, daripada kesasar mending tanya,hhaha alesan iki :p dan desa dalangan
ternyata masih 7 km lagi, acer-acernya menemui mie ayam ceker. Oke semangat
jalan jalan meeen, joko tarub meen, dapet jodo bidadari meeen :p . Singkat
perjalanan, mie ayam tersebut ketemu bersandingan dengan plakat obyek wisata
air terjun sekar langit.
sejenis tugu pathokan, sudah sampai di kawasan wisata
Tiket masuk dan parkir ber 8 itu
40 rb, jadi per orang HTM 4 rb dan parkit 2rb, nek ra salah lhoo haha. Dan
gapura pun telah menyambut kami, jalan setapak bercorblok kami lewati, jalan
jalan meeeen. Ternyata banyak pasangan yang sedang tadabur alam, apa cewek itu
bidadari?ahh semoga saya juga dapet bidadari ditempat ini hhaha.
Gapura tiket masuk
akses jalan yang sudah cor blok
walau sedikit ada tanjakan meeen..
Jembatan meen, itu jembatan yang
bisanya buat njemur selendang bidadari meen?sepertinya sudah dekat dengan air
terjunnya. Dannn….jebreeet meeenn
seperti cover album boy bend meen :D
yaaak ini...
Konon disini joko tarup mengintip
bidadari dan mengambil selendang bidadari tersebut, tapi mana bidadarinya?ooh
bidadarinya sudah di pegangi pasangannya masing masing ditempat itu (do
pacaran) haha.
yaaak ini...sekar langit meeen
Terima kasih teruntuk imas yang
telah mentraktir tiket masuk dan makan mie ayam ceker, meskipun cekernya habis.
Setelah dirasa cukup akhirnya kami mulai melangkah kembali kejogja, rute yang
kami ambil berbeda dengan rute pada saat berangkat, rute ini mengambil arah
secang. Jalan lebih cepet lewat secang, tapi secara pemandangan asik melewati
arah kopeng-pakis.
Banyak hal yang bisa saya petik dari blusukan kali ini, tsahhh haha. Alam menyimpan sejuta keindahan yang kita tak ketahui tempatnya. Jalan jalan meeeen.... :D
Banyak hal yang bisa saya petik dari blusukan kali ini, tsahhh haha. Alam menyimpan sejuta keindahan yang kita tak ketahui tempatnya. Jalan jalan meeeen.... :D
wow keren banget, pengen kesana tapi...
ReplyDeletesejuk suasananya..tapi apa mas?
Delete